-  User Compatibility
-  Product Compatibility
-  Task Compatibility
-  Work Flow Compatibility
-  Consistency
-  Familiarity
-  Simplicity
-  Direct Manipulation
-  Control
-  WYSIWYG
-  Flexibility
-  ResponsivenessSistem harus selalu merespon dengan cepat apa yang di inputkan  oleh user. Seperti menampilkan Progress Bar.
-  Invisible TechnologyMenyembunyikan detail teknis dari suatu sitem merupakan hal yang  sangat direkomendasikan dalam membuat User Interface. Sehingga user  tidak memiliki rasa khawatir dan ketakutan untuk menggunakan  aplikasinya.
-  RobustnessSistem harus mampu mentolerir kesalahan manusia baik disengaja maupun  tidak disengaja dan yang umunya tidak dapat dihindari. Menyediakan Recovery  System merupakan hal yang baik untuk mengimplementasikan prinsip  ini.
-  ProtectionPrinsip ini berbeda dengan prinsip Robustness, karena pada  prinsip ini sistem seharusnya memproteksi kesalahan-kesalahan umum  manusia. Seperti pada saat kita menutup lembar kerja Microsoft Office  yang belum kita simpan sebelumnya, maka Office akan secara otomatis  memberikan konfirmasi untuk menyimpannya atau tidak.
-  Ease of LearningBuatlah sistem yang mudah dipelajari bagi user novice (awam).  Hal ini akan memberikan motivasi kepada user tersebut untuk  menggunakannya.
-  Ease of UseBuatlah sistem yang mudah digunakan untuk expert user.  Sehingga sistem yang kita bangun tidak hanya dipakai untuk novice  user tetapi bisa juga dipakai untuk user yang sudah ahli  (berpengalaman).
Seorang perancang sistem harus  benar-benar paham tentang pengetahuan, cara berpikir dan cara menerima  informasi dari user sehingga sistem yang nantinya akan  digunakan oleh user dapat membuat user lebih  produktif. Dan yang harus diperhatikan juga adalah bahwa perancang (designer)  atau developer tidak sama dengan user
Selalu memperhatikan dan mempertahankan  kompatibilitas antar produk, misalnya mampu mengorbankan User  Interface yang memungkinkan sistem lebih kompatibel.
Rancanglah interface sistem  sesua dengan tugas dari user, jangan samapi user  kesulitan untuk menggunakannya, karena hal ini dapat menyebabkan  aplikasi yang kita buat tidak akan terpakai dan akhirnya tidak dapat  membantu pekerjaan / tugas user.
Selalu mengorganisasikan setiap  fungsinya sesuai dengan kategori fungsinya sehingga dapat memfasilitasi  sega perubahan tugas user.
Prinsip ini sudah jelas, bahwa sistem  harus  konsisten terhadap fungsionalitas / kegunaan dari sistem  tersebut. Contoh sederhananya adalah ketika user menekan tombol  “save” maka proses yang terjadi adalah penyimpanan bukan hapus data.
Gunakanlah konsep, terminologi dan  pengaturannya yang mudah dipahami oleh user. Seperti ikon atau  gambar “Recycle Bin” pada Sistem Operasi Windows, ini membuktikan bahwa  fokus user terhadap gambar tersebut adalah file-file yang  sudah dihapus sebelumnya.
Kompleksitas suatu aplikasi akan  menimbulkan frustasi pada user itu sendiri, maka dari itu  gunakan system default pada aplikasi yang dirancang. Maksudnya  adalah sediakan dan utamakanlah fungsi – fungsi yang benar-benar sesuai  dengan tugas dari user. Usahakan agar tidak menampilkan semua  fungsionalitasnya.
Maksud dari prinsip ini adalah user  dapat langsung menyaksikan aksi sistem pada suatu objek. Contoh  sederhana, pada saat kita menekan mengetikkan huruf “A”  maka di layar akan langsung muncul huruf “A”.
Sistem yang digunakan oleh user jangan  sampai membuat user merasa frustasi dan dikontrol oleh user.  Seperti memberikan komentar pada saat user melakukan kesalahan  dengan bahasa yang tidak membuat user merasa dikontrol oleh  sistem tersebut.
WYSIWYG (What You See Is What You  Get), artinya adanya korespondensi satu ke satu antara informasi di  layar dengan informasi di printed-output atau file. Contoh,  pada saat kita membuat laporan menggunakan Microsoft Office  lalu mencetaknya (print out) laporan tersebut, maka hasil print  out harus sama dengan yang ada pada lembar kerja  Microsoft Office.
Prinsip ini merupakan prinsip yang  sangat penting bagi user dengan keterbatasan fisik. Ini berarti  mengijinkan banyak kontrol dari user yang mendukung untuk  menggunakan aplikasi yang kita rancang dan mampu mengakomodir kemampuan user  yang lain. Seperti aplikasi yang dapat didukung oleh perangkat  lain (mouse, keyboard, joystick,trackball).
 
 
No comments:
Post a Comment